"Nila Setitik, Rusak Susu Sebelanga"
Tentunya kita tidaklah asing dengan pepatah diatas. ada sebuah kisah,
Ada seseorang, sangat rajin berbuat baik. setiap ada kesempatan berbuat baik, maka ia lakukan. Namun, ada saat ia sedikit terpeleset, akhirnya berbuat suatu keburukan. dan keburukan tersebut membuat orang lain berfokus pada kesalahannya tersebut dan melupakan kebaikan-kebaikannya. mungkin seperti itulah makna dari pepatah diatas.
Lantas apakah kita akan berhenti berbuat baik jika ada potensi yang sangat besar untuk berbuat kesalahan? tentulah tidak...
Bagaimana cara agar "Nila Setitik" tidak merusak susu?
Jawabannya tidaklah jauh dari pandangan kita.. yakni Teruslah berbuat kebaikan sehingga kebaikan itu tidaklah hanya "sebelanga". Buatlah kebaikan hingga seluas lautan, maka tak akan ada lagi terlihat titik nila yang sangat kecil.
واحـد
