October 04, 2010

Kopdar Kokoban Part II

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu'alaykum warohamtullahi wabarokatuh

Bertempat di Taman Bekapai Balikpapan pukul 16.00, Kokoban (Komunitas Koproler Balikpapan) ngadain kopdar alias gathering alias kumpul2 di dunia nyata yang kedua kalinya setelah yang perdana di adakan di Kemala Beach tanggal 22 Agustus 2010.. Berikut penggalan kisah selama kopdar berlangsung...

Para kokoban jantan ^^

Para Kokoban Betina ^^v

Ini belum semua loh... yang dateng telat masih ada...

Mulai dari Mahasiswa, karyawan ampe Pengusaha...

Beginilah kesibukan mereka... *sok sibuk* :p

Pas lagi ngumpul2, ngobrol2, becanda2.. eh ada CocaCola lagi promosi dan ngebagiin CocaCola secara gratis... *Narsis mode On*

Setelah minum CocaCola gratis, mereka menerima tantang dari CocaCola tuk ikutan lomba "Susun Angka"...

Para Jawara... ga ada yang menang dan ga ada yang kalah, karena hadiahnya semua sama... :p

Setalah nonton sang Jawara, balik lagi ke Bekapai.. kenalan ama yang telat dateng "Charlie's Angels".. :D

Lagi pada seruis di absen atu-atu... :D

Grup band baru ni.. belum lauch aja albumnya.... :D ada yang mau usul ngasih nama apa??? :p

Gambar di atas di capture pakai kamera Handphone SonyEricsson G900 5.0MP.. Karena Handphone nya udah berumur, so gambarnya ga sejernih DSLR.. :p Nah, klo yang di bawah ini, capture nya pake Camera Digitalnya kang @fajarembun ^^ jelas kan bedanya :D

Nah ini dia semua (-1) yang datang saat kopdar... ni gambar diambil pakai kamera digitalnya @fajarembun.. ^^


Yang cowo2 serius2 amat wajahnya.. menyeramkan :D

Sang Kameramen ga kompak ni... ga pake aba-aba..

ini baru part II loh, tunggu @kopdarkokoban part-part berikutnya yak... Oia, FYI.. @kokoban sekarang dah punya markas.. persembahan spesial dari kang @andirian ... tepatnya di warnet milik kang @andirian di Balikpapan Permai alias BP.. aku sendiri seh belum tau yang mana tempatnya, tapi kata kang @andirian, tanya aja di Pos Polisi... lokasinya dekat Pos Polisi BP.. ^^

Wassalamu'alaykum warohamtullahi wabarokatuh

واحـد

September 30, 2010

Facebook aja bisa…

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu'alaykum warohamtullahi wabarokatuh

Ngurus administrasi berkas-berkas kelengkapan melamar kerja sebenarnya mudah, namun ribet aja ngurus kesana-kemari. Ngurus selembar SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) aja harus seharian mengunjungin kantor demi kantor. Pertama, minta surat pengantar dari ketua RT. Dari RT, surat pengantar harus dibawa ke kantor lurah, surat yang dari RT akan diganti dengan surat pengantar dari Lurah. Surat pengantar tersebut di bawa ke Polsekta. Ternyata di Polsekta Cuma diminta fotokopian surat pengantar dari Lurah aja. Dari Polsekta diberi surat rekomendasi untuk dibawa ke Polres. Di Polres, setelah melengkapi syarat-syarat tertera, ternyata harus mengisi form isian yang lumayan banyak. Setelah lengkap, ternyata harus ambil sidikjari dulu. Eh, pas mau sidikjari harus isi form lagi. Sudah lengkap semua, barulah SKCK jadi dengan biaya Rp 20.000,- (Rp 10.000 untuk administrasi dan Rp 10.000 untuk ambil sidikjari)

Dari pengalaman yang satu ini, membuat aku berfikir, kenapa harus buat satu lembar berkas aja harus kesana-kemari dan harus isi form yang banyak ampe dua kali. Negara yang besar ini apakah ga punya data valid tentang penduduknya?? Dan ga adakah system yang terpadu, yang memiliki integritas data.

Berkaca pada Facebook, sampai saat ini Facebook memiliki user sebanyak kurang lebih 325 juta. Bukan angka yang sedikit. Angka yang kurang lebih menyamai jumlah penduduk Indonesia. Facebook bias membuat orang terkoneksi satu sama lain. User bias menambah dan mengedit data serta user Facebook cenderung lebih dinamis karena setiap detiknya, ada penambahan data dengan jumlah besar dari usernya yang meng-update status. Facebook juga bias terkoneksi dengan aplikasi-aplikasi lain.

Emang bukan hal yang mudah untuk membuat aplikasi seperti Facebook, tapi bukan hal yang mustahil. Facebook, untuk sampai pada kualitas sekarang, butuh waktu lebih dari 5 tahun. Pastinya akan ada perubahan demi perubahan menuju perbaikan. Indonesia adalah Negara besar dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa. Namun disayangkan, pemerintah tidak memiliki data yang benar-benar valid hingga saat ini. Banyak orang memiliki 2 KTP dengan ID yang berbeda. Ketidaksamaan data antara KTP dengan ID card lainnya. Dan banyak kekurangan lainnya yang disebabkan ketidakadaannya perpaduan data.

Akibat dari semua ini banyak hal yang menyebabkan Negara dirugikan. Misalanya terkait dengan Teroris, tindak Kriminal, penyelundupan, Imigran gelap dan hal-hal lain. Dan banyak kemudahan yang didapat Indonesia memiliki system terpadu. Misalnya: Integritas data, kemudahan dari sisi penduduk, efisiensi kerja dll. Dibanding Facebook, data penduduk cenderung statis. Karena perubahan data relative lebih sedikit. Contohnya KTP, KTP memliki masa berlaku 3 atau 5 tahun. Dalam masa itu, data di KTP cenderung tetap kecuali ada hal-hal tertentu yang harus diubah. Ya mungkin tak perlu harus langsung terintegrasi satu Indonesia, setidaknya tiap kota atau kabupaten atau bahkan provinsi sudah bisa memikirkan hal ini. Mumpung penduduk Indonesia masih 300an juta jiwa. Jika semakin banyak penduduk Indonesia, makan akan tambah susah pemerintah mengelola data penduduk dan memberikan pelayanan yang terbaik buat masyarakat.
Facebook aja bisa, masa Indonesia ga bisa :)

Wassalamu'alaykum warohamtullahi wabarokatuh

واحـد



*gambar di unduh dari http://indobbc.wordpress.com/

September 02, 2010

Anak dan Masa Depan

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu'alaykum warohamtullahi wabarokatuh


Hampir seluruh ummat Islam mengenal atau paling tidak tahu dengan seorang Ulama besar Imam Syafi’i. seorang Ulama yang menjadi rujukan sabagian besar Ummat Islam di dunia, khususnya Indonesia. Kali ini, sedikit akan dibahas asal-usul sang Ulama. Beliau lahir dari keluarga yang luarbiasa. Ada sebuah kisah yang akan membuat kita bangga dengan ulama yang satu ini. Kisah bagaimana bibit kebaikan yang ditanam dari keluarga sholeh.

Al-kisah, ayah sang Imam sedang melakukan perjalanan jauh. Sampai disuatu tempat di tepi sungai, beliau beristirahat untuk melepas lelah. Tak selang berapa waktu, seiring mengalirnya air sungai, ada sebuah buah apel . beliau mengambil apel terserbut dan memakannya. Baru beberapa gigitan yang beliau lakukan, sekejap beliau teringat, bahwa apel tersebut pasti ada pemiliknya. Beliau orang yang sangat hati-hati, termasuk dalam hal makanan. Beliau kemudian menyusuri sungai, untuk menemukan siapa pemilik apel tersebut dengan tujuan untuk meminta agar sang pemilik apel mengikhlaskan apel yang telah dimakan oleh Ayah Imam Syafi’i.

Akhirnya pencarian beliau pun membuahkan hasil. Beliau menemukan sang pemilik buah apel. Beliau berharap sang pemilik apel bisa mengikhlaskan apel yang beliau makan. Namun, sang pemilik apel tidak ingin mengikhlaskan apel yang telah dimakan oleh ayah dari Iman Syafi’I begitu saja. Sang pemilik apel memberikan sebuah syarat yakni, Ayah sang imam bersedia menikah dengan putri dari pemilik apel. Putri yang diisyaratkan dengan buta, tuli, lumpuh. Demi menghalalkan apel yang telah dimakan oleh ayah sang Imam, beliau bersedia menikah. Setelah Ijab Qabul, ayah sang Imam pun di perkenankan menuju kamar sang mempelai wanita. Betapa terkejutnya beliau saat mengetahui kenyataan dari wanita yang beliau nikahi. Gambaran yang disampaikan ayah dari mempelai wanita, tidak seperti kenyataan yang tampak di depan wajah ayah sang Imam. Wanita yang begitu cantik, tidak buta sama sekali, tidak tuli dan bahkan tidak lumpuh. Lantas ayah sang Imam pun bertanya kepada ayah sang mempelai wanita. Lalu ayah mempelai wanita pun menjelaskan. Benarlah ia adalah seorang yang buta, karena ia hampir tidak pernah melihat sesuatu yang diharamkan Allah, dan benarlah ia seorang yang tuli, karena ia hampir tidak pernah mendengar sesuatu yang diharamkan Allah, dan benarlah ia seorang yang lumpuh, karena ia hampir tidak pernah melangkah ke tempat yang diharamkan oleh Allah. Subhanallah…

Peran keluarga sangatlah penting dalam mewujudkan generasi Robbani.. berawal dari keluargalah, tumbuh tunas-tunas yang menjadi sketsa masa depan. Peran orang tua sudah barang tentu menjadi faktor utama terwujudnya sebuah generasi yang mencintai Allah dan dicintai Allah. Kisah di atas adalah sebuah fakta yang memperlihatkan bahwa dari keluaga yang bertaqwa, lahirlah sebuah sosok Ulama besar. Dalam sebuah moment, seorang ustadz menyampaikan tiga hal yang cukup penting yakni :
  1. Berilah nama anakmu dengan nama yang baik, karena nama adalah do’a dan harapan.
  2. Ajarkanlah kitab Al-Qur an kepada anakmu.
  3. Nikahkanlah anakmu jika ia ingin menikah. Ini adalah salah satu perkara dari 3 perkara yang dianjurkan untuk disegerakan. Melunasi Hutang, menguburkan jenazah, dan menikah. *

Wassalamu'alaykum warohamtullahi wabarokatuh


واحـد





*) mohon maaf, penulis hanya ingin menyampaikan padahal penulis sendiri belum menikah ^^

May 13, 2010

21


March 24, 2010

19 Maret 2010

Khutbah Jum’at oleh K.H. Adam Anhari.

Ada sebuah kisah yangterjadi pada kekhalifahan Umar bin Khattab.. Ada seorang laki-laki yang berkendara unta hendak umrah menuju Makkah.. dalam perjalanan yang jauh itu , lelaki itu merasa lelah dan beristirahat. Karena begitu lelahnya, hingga untanya pun lepas dari pantauannya.. Unta nya pun karena perjalanan jauh, unta tersebut kelaparan. Unta tersebut mencari-cari makanan hingga menemui sebuah kebun yang di miliki oleh lelaki tua. Unta tersebut pun memakan dengan lahap apa yang ada di kebut lelaki tua tersebut. Karena mengetahui hasil dari kebunnya di makan oleh unta yang lepas, lelaki tua itu pun mengusir unta tersebut, namun karena sangat lapar, unta tersebut susah untuk diusir. Akhirnya lelaki tua tersebut memukul unta tersebut. Atas izin ALLAH, unta tersebut mati karena pukulan dari lelaki tua itu.

Lelaki pengembara pun bangun dan mencari unta miliknya. Setelah mencari, akhirnya lelaki pengembara tersebut menemukan unta miliknya telah tidak bernyawa. Dan lelaki pengembara tersebut mengetahui bahwa lelkai tua pemilik kebun lah yang membunuh unta miliknya. Karena mengetahui unta miliknya mati, maka lelaki pengembara tersebut memukul lelaki tua tersebut dan atas izin ALLAH lelaki tua tersebut mati akibta pukulan lelaki pengemabara tadi. Sesaat setelah pemukulan tersebut, 2 anak dari lelaki tua tadi datang dan menangkap lelaki pengembara tadi. Lelaki pengembara tersebut dibawa oleh 2 anak tersebut ke hadapan pengadilan. Dan pengadilan memutuskan hukuman qishosh terhadap lelaki pengembara tersebut.
Lelaki pengebara pun memohon sebuah permintaan kepada hakim agar ia diberi izin untuk pulang dan megurus segala urusannya sebelum ia dihukum mati. Khalifah Umar pun bertanya kepada lelaki pengembara itu, “Apa yang dapat menjaminmu hingga kami bisa mengizinkanmu pergi untuk pulang?”. Lelaki pengembara itu pun bingung, namun disela kebingungannya pun terdengar suara Abu Dzar Al Ghifari “Aku jaminannya”. “Wahai Abu Dzar, sadarkah kau apa yang kau lakukan?” Tanya Umar. “Ya aku sadar”. Lelaki pengembara pun di izinkan untuk pulang terlebih dahulu.
Hingga datanglah hari pengeksekusian. Segala kebutuhan telah disiapkan, yang menyaksikan pun telah berkumpul. Hingga waktu dzuhur berlalu, lelaki pengembara itupun tak kunjung hadir. Dan saat waktu ashar pun tiba, lelaki pengembara itupun belum juga hadir. Hingga akhirnya diputuskan penjaminlah yang harus menerima hukuman. Saat pedang ingin di ayunkan ke leher Abu Dzar, berteriaklah seorang laki-laki “Tunggu, lihatlah di sana, ada orang yang menuju kemari, mungkin iti adalah lelaki yang kita tunggu”. Ternyata benar. Lelaki itu hadir ditengah-tengah acara eksekusi yang nyaris saja Abu Dzar yang menjadi jaminan yang menerima hukuman.
Setibanya lelaki pengembara tersebut, Umar langsung bertanya kepada lelaki tersebut. “Wahai pemuda, mengapa engaku terlambat?”. Lelaki itu pun menjawab “Orang tuaku telah wafat, dan sebagai anak, aku harus mengurus penguburannya hingga selesai”. Umar pun kembali bertanya, “ mengapa engkau datena kemari? Padahal bisa saja kau tak datang dank au akan tetap hidup”. Lelaki itu pun menjawab, “ Sebagai Muslim, aku tak ingin dikatakan tidak bertanggung jawab atas apa yang aku perbuat”. Lalu Umar pun bertanya kepada Abu Dzar, “Wahai Abu Dzar, mengapa kau mau menjadi penjamin?”. Abu Dzar pun menjawab, “Sebagai seorang muslim, aku ingin masih ada Muslim yang mau membantu saudaranya”. Kemudian, bersiaplah lelaki pengembara itu untuk dihukum. Setelah siap, anak dari lelaki tua itu berteriak agar hukuman dihentikan. Kedua anak tersebut memohon agar hukuman dibatalkan. Keduanya memaafkan perbuatan lelaki pengembara tadi. Lalu Umar pun bertanya, “mengapa kau menginginkan hukuman ini dibatalkan?” kedua anak lelaki tua itu pun menjawab, “Aku sebagai muslim, ingin masih ada seorang muslim yang mau memaafkan saudaranya”.

Dari kisah di atas, ada tiga pelajaran yang semestinya menjadi sosok kepribadian muslim. Yakni sebagai muslim sejati, sudah semestinya memiliki rasa tanggung jawab, saling membantu dan memaafkan. Beginilah Akhlaq Islam yang diajarkan Rasulullah kepada ummatnya.